Mengontrol Diri

Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:

  • Mengenal stoikisme dan pedoman filosofinya perihal kontrol.
  • Mengidentifikasi kiat-kiat mengontrol pikiran dan tindakan.

Pengantar

Ilustrasi: Jcomp via Freepik

Kita semua pernah merasa kesulitan. Baik di kehidupan personal seperti hubungan dengan keluarga atau rasa stres di tempat kerja, gangguan terhadap ketenangan diri menjadi hal yang sulit dihindari. Meski tak mudah dihindari, bukan berarti kita tidak dapat mengelola kesulitan-kesulitan yang datang. Salah satu caranya adalah dengan mengelola hal-hal yang dapat kita kontrol, yaitu diri sendiri.

Mengenal Stoikisme

Ribuan tahun lalu, lahir sebuah filosofi hidup bernama stoikisme. Stoikisme adalah pedoman hidup yang menitikberatkan pada aspek internal manusia pada kehidupan di sekitarnya.

Stoikisme fokus pada menjaga ketenangan diri dan mengelola setiap kesulitan-kesulitan yang datang untuk mencapai kebahagiaan. Alih-alih menghindari kesulitan, kaum Stoa yang memegang stoikisme, cenderung menikmati setiap momennya.

Kemampuan untuk Memegang Kontrol

Stoikisme amat sering berbicara mengenai kontrol. Dari segala hal di kehidupan, hanya ada dua hal yang benar-benar ada dalam kontrol kita, yaitu pikiran dan tindakan kita. Banyak dari kesulitan terasa sangat membebani karena kita menginterpretasikannya demikian.

Pada bagian ini, kita akan diajak untuk berlatih memegang kontrol. Ikuti langkah-langkah di bawah ini:

  • Tulis dan deskripsikan kesulitan yang kita alami hari ini.
  • Buat tabel yang terdiri dari dua kolom; 1) Hal-hal dalam kontrol, dan 2) hal-hal di luar kontrol.
  • Buat daftar berdasarkan dua kolom yang telah kita buat

Lakukan latihan ini berulang-ulang agar kita terbiasa untuk mengidentifikasi keduanya. Semakin sering berlatih, semakin besar kemungkinan kita untuk secara otomatis mengklasifikasikan dikotomi antara hal-hal dalam kontrol dan hal-hal di luar kontrol.

Mengontrol Pikiran dan Tindakan

Bayangkan kita tengah menghadapi situasi yang berpotensi membuat kita marah. Marah adalah salah satu emosi natural manusia. Kita tidak diajak untuk menghindari dan menahan kemarahan. Kita diajak untuk mengelolanya.

Ketuk untuk melihat beberapa cara mengelola pikiran.

Merespons emosi

Saat sebuah kejadian membuat kita frustasi, ada percikan yang mampu bertransformasi menjadi kemarahan yang membabi buta. Hal yang dapat kita lakukan adalah:

  • Rasionalisasi kejadian (pahami situasi, apa yang sedang terjadi, apa pengaruhnya terhadap pikiran dan ketenangan kita).
  • Saat kita mengakui bahwa kejadian mampu memercik kemarahan, ambil alih pikiran dengan respons yang tepat untuk mengatasi emosi, alih-alih situasi yang tidak bisa kita kontrol.
Menceritakan ulang kejadian

Saat situasi sulit hadir, kita punya kontrol untuk menceritakan ulang situasi tersebut dengan menganalisis mengapa sebuah hal terjadi atau seseorang melakukan sesuatu.

Alih-alih menceritakan bagaimana seharusnya sebuah hal, atau seseorang, ceritakan proses rasionalisasi situasi atau tindakan tersebut dari kacamata kita di kondisi-kondisi tertentu dengan tenang.

Melihat ke Bawah

Bayangkan kita baru saja putus cinta atau diberhentikan dari sebuah pekerjaan. Kita mungkin akan terpuruk dalam kesedihan dan, di titik tertentu, kemarahan. Kita tidak bisa mengontrol sepenuhnya sebuah hubungan personal atau profesional. Ingat, hal-hal yang bisa kita kontrol secara absolut adalah pikiran dan tindakan kita.

Sekarang, kita diajak untuk mengenal teknik melihat ke bawah. Bayangkan kita menarik diri ke atas, amat jauh dari daratan. Di daratan kita melihat masalah-masalah yang terlihat banyak dalam hidup kita. Lalu, ikuti langkah-langkah ini:

  • Identifikasi setiap masalah-masalah tersebut, pasti ada masalah yang lebih besar ketimbang yang lain.
  • Klasifikasikan ragam masalah tersebut berdasarkan jangka waktu masih pentingnya masalah tersebut. Apakah masalah ini masih penting dalam waktu 10 hari, 10 minggu, 10 bulan, hingga 10 tahun?
  • Eliminasi masalah-masalah yang kita identifikasi tak akan penting bahkan dalam waktu dekat seperti 10 hari.

POIN PENTING

  • Stoikisme adalah filosofi hidup yang fokus pada kontrol terhadap diri sendiri untuk merespons dan menginterpretasikan situasi atau kondisi dalam kehidupan sehari-hari.
  • SSalah satu teknik menjaga ketenangan menurut stoikisme adalah dengan fokus pada hal-hal yang kita kontrol, yakni pikiran dan tindakan dalam merespons kesulitan.

Latihan

Pikirkan sebuah cerita kejadian atau situasi yang membuat kemarahan kita meningkat. Kontrol emosi tersebut dengan merasionalisasi dan menceritakan ulang kejadian tersebut sesuai dengan teknik-teknik yang kita pelajari.

Selamat, Anda telah menyelesaikan pelajaran ini
Klik untuk menyelesaikan