Vaksinasi dan Pengobatan Penyakit

Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:

  • Mengidentifikasi vaksin-vaksin utama yang dibutuhkan kucing.
  • Mengetahui pentingnya pencegahan dan penanganan penyakit cacing.

Pengantar

Sayangnya, realita menunjukkan bahwa kucing tidak memiliki sembilan nyawa. Mereka rentan terekspos pada ragam virus dan bakteri. Keduanya dapat berasal dari hal-hal yang sulit teridentifikasi hingga kebiasan sehari-hari seperti pola makan. Oleh karena itu, untuk menjaga kucing kesayangan kita, persiapkan treatment khusus yang akan kita ulas di materi ini.

Vaksinasi

Vaksin utama yang diperlukan kucing terbagi menjadi empat, yakni vaksin rabies (mengikuti peraturan daerah endemik), vaksin panleukopenia, vaksin feline rhinotracheitis, dan vaksin feline calicivirus.

Ketuk untuk mengetahui lebih lanjut.


Rabies

Meski tidak membawa penyakit, mereka tetap dapat terinfeksi lewat gigitan binatang lain. Rabies dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat.

Panleukopenia

Virus ini membunuh sel-sel aktif pada kucing, terutama di sumsum tulang.

Rhinotracheitis

Feline rhinotracheitis adalah virus yang menyerang saluran pernapasan atas.

Calicivirus

Sama seperti rhinotracheitis, feline calicivirus juga menyerang saluran pernapasan atas.


Idealnya, kucing diberikan vaksin sejak usia 8 minggu dengan jarak vaksin kedua sekitar 3-4 minggu. Khusus untuk vaksin rabies, vaksin diberikan saat kucing berusia 16 minggu.

Penyakit Cacing

Penyakit yang sering menyerang kucing kesayangan kita adalah cacing. Penyakit ini dapat disebabkan dari makanan yang terinfeksi, eksposur terhadap cacing pada feses, dan kutu. Ciri-ciri kucing cacingan adalah perut buncit yang disertai turun berat badan dan BAB tidak teratur.

Penanganan kucing yang terjangkit penyakit cacing ada dua, yaitu pencegahan dan pengobatan.

Ketuk untuk melihat lebih jauh.

Pencegahan

Bersihkan litter box secara berkala dan hindarkan mereka dari makanan-makanan mentah.

Pengobatan

Berikan mereka obat cacing untuk membunuh cacing-cacing dalam tubuhnya.

Pergi ke Dokter Hewan

Kucing yang sakit seringkali baru terlihat ketika keadaannya sudah parah. Alih-alih menunggu mereka jatuh sakit, kita dapat menjaga kesehatan mereka dengan melakukan check up. Idealnya, kucing diperiksakan ke dokter hewan setiap 6 bulan sekali. Untuk kucing yang sudah tua (di atas 7 tahun), kita mungkin perlu menambah frekuensi pergi ke dokter menjadi 3 bulan sekali.

Rangkuman

  • Vaksin utama untuk kucing terdiri dari empat, yaitu vaksin rabies, vaksin panleukopenia, vaksin feline rhinotracheitis, dan vaksin feline calicivirus.
  • Mencegah penyakit cacing pada kucing dilakukan dengan menjaga kebersihan litter box dan kualitas makanan, sementara pengobatannya dilakukan melalui obat cacing.
  • Periksakan kucing ke dokter hewan setiap 6 bulan sekali, dan tambahkan frekuensinya ketika kucing telah menyentuh usia tua.

Kuis

Apa virus yang menyerang sel-sel aktif pada tulang sumsum kucing?

Selamat, Anda telah menyelesaikan pelajaran ini
Klik untuk menyelesaikan