Bayang-Bayang Ancaman
Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:
- Memahami pentingnya digital wellbeing.
- Mengetahui risiko yang mungkin muncul dari pengabaian.
Pengantar
Kemajuan teknologi seakan membuat segalanya menjadi mudah. Namun, mimpi akan kemudahan justru menjadi boomerang. Teknologi seperti media sosial bersalin rupa dari sumber keceriaan menjadi sumber masalah. Kebocoran data pribadi, tindakan kriminal, hingga tekanan psikologis, tumbuh subur dalam medan digital.
Ancaman serupa ikut membayangi orang Indonesia. Menurut riset Hootsuite di tahun 2020, Indonesia adalah negara penggila sosial media. Setiap hari, orang Indonesia berselancar lewat mobile selama 3 jam 46 menit. Angka ini mencatatkan Indonesia sebagai negara kelima dengan intensitas penjelajahan di media sosial.
Tingginya jumlah pengguna internet tak diimbangi dengan perilaku berinternet yang sehat. Institute Management Development (2020) mengungkap betapa payahnya literasi digital Indonesia yang menduduki peringkat 56 dari 63 negara. Bagaimana mengatasinya?
Pentingnya Digital Wellbeing
Konsep digital wellbeing adalah upaya mencari keseimbangan hubungan antara manusia dengan teknologi agar dapat memberi manfaat, alih-alih saling merugikan. Kuncinya, jangan sampai teknologi mengambil-alih kontrol kesadaran kita.
Teknologi sebenarnya tidak punya kemampuan untuk mengalahkan manusia. Alih-alih, kita sering terlena dan membiarkan diri takluk pada keseruan fana. Berikut proses takluknya manusia di hadapan teknologi:
Mengalihkan Fokus
Notifikasi media sosial (atau aplikasi lain) dapat meletupkan hormon dopamin yang memicu kebahagiaan. Kita cenderung otomatis mengecek setiap notifikasi yang masuk. Jika fokus sudah hancur, perlu 25 menit untuk mengembalikannya.
Godaan Multitasking
Kebiasaan bolak-balik mengecek setiap gawai yang kita punya. Dengan cepat kita menatap laptop berisi bekerjaan dan smartphone guna melihat media sosial. Melihat layar berbeda dalam waktu berdekatan bakal menurunkan kapasitas kognitif yakni hancurnya fokus.
Suka Berimajinasi
Kita tidak menikmati momen yang tengah terjadi. Sebabnya, gawai menawarkan semesta yang memenuhi hasrat imajinasi yang sejatinya fana. Mementingkan apa yang ada di internet membuat kita kehilangan empati dan menurunkan tingkat interaksi dengan orang lain.
Ancaman Nyata
Sesuatu yang berhasil membuai akan dianggap serba-baik. Pun dengan teknologi. Ketika segala layanan dan fitur tampak menyenangkan, kita menjadi tak awas lagi dengan ancaman yang membayangi.
Dengan hidup yang kian canggih bersama internet, tindak kriminal juga ikutan canggih. Internet memiliki berbagai kerentanan yang siap menyelinap setiap waktu. Apa saja kejahatan yang mungkin terjadi? Simak penjelasan berikut:
Praktik ini biasanya disusupi dengan menggunakan social engineering atau manipulasi psikologis agar korban memberikan informasi atau akses kepada peretas.
Rangkuman
- Relasi yang tak sehat dengan teknologi dapat memberi ancaman keamanan data dan tekanan psikologis.
- Pelaku kejahatan dengan modus operandi digital ikut berevolusi. Kita harus waspada dengan social engineering yang banyak dilancarkan pelaku.
Kuis
Tindak kejahatan digital seperti apa yang disebut smishing?