Mengenal Audiens

Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:

  • Memahami pentingnya mengenal audiens.
  • Mengidentifikasi cara-cara mengenal audiens.

Tentang Visual Storytelling

Bayangkan kita ingin mempresentasikan data-data statistik mengenai kondisi musisi saat pandemi kepada para musisi. Dalam menggunakan metafora, kita menerjemahkan data ke obyek visual yang cenderung bersifat numerik. Data statistik identik dengan angka, grafik, chart, bukan?

Namun, bisa jadi, para musisi tidak menangkap makna obyek-obyek visual tadi secepat, misalnya, aktor-aktor bisnis. Sekelompok orang dengan latar belakang tertentu bisa memiliki perbedaan persepsi umum akan suatu fenomena dengan kelompok lainnya. Ini lah pentingnya mengenal audiens.

Intinya, penggunaan metafora tidak hanya soal menerjemahkan sebuah ide menjadi obyek visual, tetapi juga berbuah pesan yang benar-benar mudah dicerna audiens.

Demografi Audiens

Cara pertama mengenal audiens adalah dengan mengetahui siapa mereka dan apa latar belakang mereka. Demografi audiens bisa jadi insight berguna untuk setidaknya menebak hal-hal umum yang berhubungan dengan mereka.

Ketuk untuk melihat lebih jauh.

Presentasi dengan audiens skala kecil
Jika kita mempresentasikan materi ke audiens skala kecil, ada kemungkinan kita mengenal nama-nama mereka. Cari tahu latar belakang dan data-data demografis mereka melalui platform daring seperti LinkedIn atau media sosial.
Presentasi dengan audiens skala besar
Audiens skala besar sulit untuk diteliti satu per satu lewat platform daring. Cara yang bisa kita tempuh adalah meneliti penyelenggara acara di mana kita akan mempresentasikan materi. Cari tahu kecenderungan audiens penyelenggara, termasuk demografi dari orang-orang yang terlibat sebagai penyelenggara tersebut.

Apa yang Ingin Diketahui Audiens?

Setelah kita mendapat insight dari demografi audiens, saatnya mulai bertanya tentang apa yang dicari oleh mereka. Kita ingin memastikan bahwa cerita kita tak hanya mudah dicerna, tetapi sesuai dengan ekspektasi pengetahuan yang mereka cari.

Ketuk untuk melihat lebih jauh.

Pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya
Kita perlu melakukan riset tentang pre-existing knowledge audiens kita. Apa pengetahuan-pengetahuan yang umum diketahui audiens? Hal ini bisa membuat materi presentasi kita tidak membosankan bagi audiens. Dengan begitu, audiens tidak perlu mendengarkan apa yang sudah mereka ketahui dan kita mendapat lebih banyak waktu mempresentasikan materi-materi penting yang ingin mereka ketahui.
Ekspektasi pengetahuan yang didapatkan
Kita perlu membuat objektif-objektif dari presentasi. Ketika audiens meninggalkan presentasi, apa pengetahuan yang akan mereka bawa dari presentasi kita? List dalam bentuk bullet point, lalu pastikan setiap plot cerita memiliki relevansi dengan list yang telah kita susun.

Pro Tips

  • Presentasi visual memang memudahkan, tapi tetap harus menyesuaikan audiens.
  • Elemen visual tetap harus berdampingan dengan gaya bicara karena ukuran audiens menentukan gaya presentasi.

Kuis

Apakah kunci presentasi visual?

Selamat, Anda telah menyelesaikan pelajaran ini
Klik untuk menyelesaikan