Merancang Konflik

Kelas ini, kamu akan diajak memahami:

  • Memahami rumus dasar premis.
  • Kiat konsisten membangun cerita dengan premis.

Menyusun Konflik Lewat Premis

Hampir semua cerita berawal dari kisah seorang atau sekelompok karakter dan dunianya. Sekarang, coba bayangkan cerita favoritmu, entah dari sebuah film, novel, atau tulisan pendek.

Lalu coba jelaskan cerita tersebut dalam satu kalimat sederhana. Kita mungkin akan menjelaskan bagaimana seorang karakter memimpin sebuah cerita atau bagaimana sebuah tatanan dunia bekerja bagi karakter-karakter di dalamnya.

Kenapa Butuh Premis

Dalam menyusun premis, kita dapat menggunakan rumus sederhana di bawah ini:

Ketuk untuk melihat referensi.

Mempertajam Cerita

Karya storytelling menjadi kokoh karena tidak akan kehilangan fokus.

Jernih

Dengan memfokuskan diri pada satu premis, sudut pandang akan tercurah lebih banyak.

Petunjuk Arah

Dengan pijakan yang konsisten, pengembangan cerita bisa luwes namun tetap tajam.

Efisien

Disiplin pada premis menghindarkan dari pikiran yang mengganggu proses pembuatan storytelling.

Komponen dalam Premis

Dalam menyusun premis, kita dapat menggunakan rumus sederhana di bawah ini:

Seperti dijelaskan sebelumnya, premis terdiri dari satu kalimat tentang gambaran umum cerita. Premis menjadi pondasi storytelling, tak peduli seberapa tebal novel yang ditulis atau jumlah episode dalam sebuah series.

Ketuk untuk melihat referensi.

Karakter

Karakter bisa berarti seseorang, sekelompok orang, atau entitas-entitas lain seperti organisasi/institusi.

Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang diinginkan oleh karakter. Dengan rumus Karakter + Tujuan, kita dapat memaknainya dengan seseorang (Karakter) ingin (+) sesuatu (Tujuan).

Cara

Cara adalah hal-hal yang dilakukan oleh karakter untuk mencapai tujuannya. Misalnya, seorang petani (karakter) ingin (+) anaknya hidup sejahtera (tujuan) dengan (+) memberikan tanahnya untuk diolah (cara).

Konflik

Konflik adalah hambatan dan tantangan yang dihadapi karakter dalam mencapai tujuannya. Misalnya, Seorang petani (karakter) ingin (+) anaknya hidup sejahtera (tujuan) dengan (+) memberikan tanahnya untuk diolah (cara), namun mendapat kesulitan karena (-) anaknya lebih memilih untuk tinggal di kota (konflik).

Contoh Premis

Setiap karya storytelling pasti memiliki premis.

Toy Story (1995)

Woody ingin menjadi mainan kesayangan Andy dengan cara menyingkirkan saingannya, Buzz Lightyear, namun mendapat kesulitan karena Buzz memutuskan untuk mengejar Woody dan membalas dendam.

Monster Inc (2001)

Sulley ingin dipromosikan di tempat kerjanya sebagai karyawan terbaik dengan cara menakuti anak sebanyak-banyaknya, namun mendapat kesulitan karena ada satu anak yang tidak takut padanya.

Janji Joni (2005)

Joni ingin mengetahui nama gadis yang ia sukainya dengan cara mengantarkan roll film tepat waktu, namun mendapatkan kesulitan karena motornya dan rollnya dicuri, serta tasnya hampir saja dibakar.

The Hunger Games (2012)

Katniss Everdeen ingin hidup tenang di District 12 dengan cara menghindari persinggungan-persinggungan dengan The Capitol, namun mendapat kesulitan karena adiknya, Primrose, terpilih dalam kontes bertarung sampai mati bernama The Hunger Games.

Okja (2017)

Mija tinggal bahagia bersama Okja, babi berukuran besar yang diberikan padanya, dengan cara merawat dan membesarkannya sebaik mungkin, namun mendapat kesulitan kala menemukan fakta bahwa Okja adalah proyek pembiakkan yang hendak dibawa pulang ke New York oleh perusahaan besar di Amerika Serikat.

Poin Penting

  • Konflik bukan hanya sebagai bumbu, tapi patokan kita menyusun cerita.
  • Pengembangan tokoh, cerita, dan konflik harus taat pada premis.

Kuis

Kenapa kita butuh menjelaskan cara tokoh mencapai tujuan?

Selamat, Anda telah menyelesaikan pelajaran ini
Klik untuk menyelesaikan