Variabilitas

Materi ini akan mengajarkan soal:

• Mengetahui distribusi data.
• Mencari rata-rata dengan tepat lewat standar deviasi

Variabilitas

Kenapa tidak boleh berhenti dengan mean? Mari kita lihat data performa pesepakbola bernama Madun, Arief, dan Martin. Ketiganya memiliki kemampuan umpan per pertandingan yang berbeda. Namun ketika menengok datanya, angka umpan hampir serupa.

Ketiga tabel akan menghasilkan mean yang sama yakni 11. Namun jika melihat lebih teliti masing-masing datanya, maka setiap pemain memiliki performa jumlah umpan per pertandingan dan frekuensi yang beragam. Semata-mata mengandalkan mean akan membangun kaca mata kuda dalam melihat data.

Membedah Variabilitas

Mari kita bedah variabilitas data Si Madun. Pertama, buat rentang tabel data Si Madun dengan menjejerkan semuanya ke dalam satu barisan. Kemudian kita bisa merancang data yang ada dengan rumus Quartile.

Quartile adalah membagi deret data menjadi empat bagian. Rumusnya sama seperti mencari median, namun dengan pembagi empat. Lihat ilustrasi di bawah ini.

Pembagiannya berdasarkan jumlah datanya. Quartile terdiri dari lowest kuartil atau deretan kelompok paling kecil atau Q1, lalu upper-quartile untuk menunjukkan kelompok dengan nilai data terbesar (Q3).

Standar Deviasi

Dalam rumus variabilitas, kita mendapatkan square means yang menjadi batas atas dan bawah dari data-data yang ada. Tidak berhenti di situ, kita memerlukan patokan atau standar dari data yang melenceng atau standar deviasi. Rumus standar deviasi cukup mencari square root/akar dari hasil variabilitas.

Dari perhitungan rumus tersebut, tampak berapa angka yang menjadi patokan untuk melihat penyimpangan dari mean. Hasil angka ini berlaku untuk angka positif dan negatif, sehingga kita tahu rata-rata atas dan bawah data.

Rangkuman

• Variabilitas bertujuan untuk patokan ambang batas atau bawah dari rata-rata.
• Pembedahan variabilitas dapat menggunakan rumus quartile atau membagi deret data menjadi empat rerata.