Apa Itu Cognitive Bias?
Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:
- Pengenalan konsep bias di pikiran manusia.
- Bias yang mungkin terjadi dalam statistik.
Mental Heuristic
Manusia adalah tempatnya salah. Sering kesalahan muncul tanpa kita sadar atau sengaja benar-benar diniatkan. Walau tak punya niatan, bias bisa benar-benar membahayakan dalam pembuatan keputusan.
Meski statistik membutuhkan penghitungan matematis, ia masih memberi ruang bagi setiap orang untuk melakukan improvisasi. Ruang ini bisa memberi fleksibilitas, namun bisa menjadi bumerang karena menjadi pangkal penghitungan yang tidak valid. Bias apa saja yang bisa terjadi? Lihat contoh berikut:
- Memilih data sesuai kehendak pribadi.
- Melihat angka hanya dari perasaan, bukan penghitungan.
- Menerapkan sebuah rumus semata-mata agar hasilnya sesuai dengan kepentingan.
Cara Kerja Otak
Dalam buku Thinking Fast and Slowly karya Daniel Kahneman, kesadaran manusia terbagi dalam dua sistem cara berpikir. Pertama, system one yang bertanggung jawab untuk emosi, kecepatan, dugaan, dan berbagai respons alam bawah sadar. Sistem kedua adalah sisi rasional dari pikiran manusia yang berjalan lebih lambat, rasional, dan logis.
Cognitive Bias terjadi ketika sistem satu lebih mendominasi pikiran alih-alih sistem dua. Statistik adalah karakter dari sistem dua. Namun ketika berpegang pada statistik, kita tidak serta merta langsung tune-in dengan sistem dua. Dominasi sistem satu inilah yang harus diantisipasi agar statistik nantinya benar-benar logis dan sistematis.
Bermacam Cognitive Bias
Bias menjadi subjek penelitian pertama kali oleh dua psikolog Israel, Amos Tversky dan Daniel Kahneman, pada tahun 70-an. Berikut berbagai macam bias yang ada di pikiran manusia:
Ketiga bagian di atas tak bisa dipisahkan dalam semesta statistik. Data tidak bisa menceritakan apapun. Analisa akan sia-sia jika tak mampu memberi masukan. Sehingga, setiap pertanyaan riset harus menempuh ketiga proses di atas secara berurutan.
Apa saja jenis bias yang sering muncul? Berikut penjelasan singkatnya.
Confirmation Bias
Kecenderungan untuk menerjemahkan realita dengan cara pikir subjektif.
Authority Bias
Menempatkan tokoh atau otoritas sebagai sebuah kebenaran tunggal.
Framing Bias
Memfokuskan pada label kalimat dari sebuah argumen, tanpa mengulik lebih jauh rinciannya.