Penerapan Masing-Masing Jenis Tes

Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:

  • Mempelajari penerapan tes desain.
  • Pengaplikasian di berbagai jenis produk dan jasa.

Memahami Masalah

Sebelum menentukan jenis tes/pengujian apa yang bakal ditempuh, perlu diperjelas terlebih dahulu apa masalah yang dihadapi. Masalah tidak hanya soal akuisisi konsumen dan penjualan, tapi bagaimana desain produk dan konten bisa membantu tujuan komersial.

Studi Kasus 1: Kampanye Website

Sebut saja ada restoran yang hendak memperkenalkan menu andalan barunya. Tim marketing mereka tengah menyusun kampanye iklan untuk meningkatkan traffic pada websitenya. Kenapa website? Karena lewat laman itulah detail produk dan transaksi bakal sampai ke user. Detail rencana tim marketing mereka meliputi:

  • Terdapat dua video dan dua poster gambar
  • Perbedaan utama antara tiap kampanye adalah penambahan referensi halus mengenai harga.

Menentukan Desain Tes yang Tepat

Melihat rencana tim marketing, mana di antara dua pilihan desain tes ini yang paling tepat?

A/B Testing

Dalam skenario ini, A/B testing menjadi desain tes paling ideal. Target audiens akan dibagi secara acak, lalu setiap grup akan melihat iklan yang berbeda. Perusahaan akan mempelajari materi iklan mana yang memiliki performance terbaik.

Nested Test atau Lift Test

Lift Test tidak cocok dengan kebutuh perusahaan karena tidak berbicara soal pemilihan mana desain yang terbaik.

Contoh 2. Kampanye Launching Website

Studio A adalah perusahaan software yang baru rilis dan hendak menerbitkan jasanya. Mereka tengah berencana untuk membuat kampanye yang berfokus pada peningkatan unduhan aplikasi.

Untuk melakukan itu, Studio A berencana menggunakan Conversion Lift dan mendesain single-cell test. Dalam tes tersebut, grup yang terpapar memiliki kesempatan untuk melihat iklannya, sedangkan grup kontrol tidak.

Tes Audiens dengan Target Berbeda

Studio A ingin memahami target audiens mana yang bereaksi paling baik terhadap iklannya dan berkonversi lebih baik. Hasil data yang didapatkan adalah laki-laki dan perempuan usia 25–34 tahun, yang tertarik dengan permainan papan, lebih cenderung mengunduh aplikasinya daripada audiens umum.

Untuk melihat insight yang lebih detail, Studio menjalankan multi-cell test untuk Conversion Lift. Sel-sel ini diisi oleh dua kelompok:

  • Perempuan usia 25-34 tahun yang tertarik dengan permainan papan
  • Laki-laki usia 25-34 tahun yang tertarik dengan permainan papan

Hasil tes menunjukkan bahwa kelompok laki-laki punya kecenderungan mengunduh aplikasi lebih tinggi dari kelompok perempuan. Maka, Studio meningkatkan anggaran iklan untuk kelompok laki-laki.

Contoh 3. Kolaborasi dengan Influencer untuk Brand Campaign

Ada sebuah perusahaan melakukan improvisasi strategi pmeasaran dengan menyewa selebriti sebagai talent kampanye video. Mereka masih menjalankan kampanye reguler mereka sebelumnya. Namun, mereka ingin mengetahui apakah kampanye selebriti lebih berdampak ketimbang kampanye reguler tersebut.

Mereka menjalankan nested test dengan keterangan di gambar ini.

Lihat keterangannya di bawah ini.

  • Di level parent, perusahaan tersebut menjalankan kampanye brand awareness reguler, sementara grup kontrol tidak akan melihat iklan apa pun.
  • Untuk kelompok treatment, perusahaan menjalankan kampanye level child yang fokus pada iklan video selebriti.
  • Orang-orang di grup treatment akan melihat iklan video, sedangkan orang-orang di grup kontrol tidak.
  • Di sisi lain, semua orang dalam kelompok level child juga akan terpapar pada kampanye brand awareness reguler.

Hasil Nested Test

Ketika hasilnya keluar, perusahaan mendapatkan data-data sebagai berikut:

  • Di level parent, brand awareness 10% lebih tinggi di antara kelompok yang terpapar iklan dibandingkan dengan kelompok kontrol.
  • Di tingkat anak, orang yang melihat kampanye video memiliki brand awareness 8% lebih tinggi daripada orang di kelompok kontrol level child.

Berdasarkan temuan itu, perusahaan memutuskan untuk meningkatkan investasinya dalam kampanye video endorsement selebriti.

Selayang Pandang

  • Split test bermanfaat untuk memvalidasi dua opsi dalam strategi produk.
  • Lift Test biasa digunakan untuk mengestimasi performa produk secara keseluruhan.
  • Nested test berdasarkan kampanye lama dan baru.

Kuis

Apa yang perlu disiapkan untuk melakukan A/B Test?

Selamat, Anda telah menyelesaikan pelajaran ini
Klik untuk menyelesaikan