Mengenal Jenis Tes

Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:

  • Menerjemahkan hipotesis ke dalam desain tes yang tepat.

Mula Mula.....

Sebelum kita mendesain sebuah tes, kita perlu mempersiapkan beberapa hal.

Ketuk untuk melihat lebih jauh.

Tujuan Bisnis

Penting untuk mengidentifikasi apa yang ingin kita capai melalui tujuan bisnis. Tujuan bisnis tersebut harus diidentifikasi secara spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu.

KPI Utama

Kita juga harus mengidentifikasi Key Performance Index (KPI) utama, atau bagaimana kita akan mengukur hasil nanti.

Hipotesis yang Kuat

Setelah itu, kita harus merumuskan hipotesis yang kuat tentang apa yang akan memengaruhi KPI Anda. Hipotesis ini nantinya akan dibuktikan atau dibantah melalui tes.

Variabel Uji

Rumuskan dan limitasi fokus variabel yang ingin diuji. Ini akan membantu kita merumuskan hipotesis uji yang menentukan hubungan yang diharapkan antara variabel independen dan variabel dependen.

Memilih Jenis Tes

Pengujian produk biasa ditempuh lewat menerbitkan sebuah desain atau prototype kepada user sesungguhnya didahului oleh klasifikasi persona.

A/B Test

A/B Test menguji berbagai versi iklan untuk melihat iklan mana yang memiliki performance terbaik. Kita akan membandingkan tindakan orang yang melihat satu set iklan dengan orang yang melihat set iklan lain.

Lift Test

Lift test adalah pengujian untuk menentukan apakah iklan kita mendorong hasil pertumbuhan sesuai harpan dengan membandingkan tindakan orang-orang yang telah melihat iklan Anda dengan orang-orang yang belum. Metode Lift Test banyak dipakai ketika mengiklan di platform yang berada di Facebook dan produk dalam ekosistemnya semacam Instagram.

Single-Cell Test dan Multi-Cell Test

Kita bisa menggunakan single-cell test dan multi-cell test saat menjalankan lift test. Namun, secara umum, kita ingin membuat tes sesederhana mungkin dengan jumlah sel minimum. Semakin banyak sel yang ditambahkan, semakin besar kompleksitas pengujian dan hasil statistiknya.

Secara spesifik, multi-cell test direkomendasikan untuk menguji audiens. Jika kita ingin menguji audiens mana yang bereaksi paling baik terhadap iklan, kita harus membandingkan setidaknya dua grup audiens.

Jangkauan dan implikasi biaya

Multi-cell test secara efektif mengurangi audiens yang tersedia dalam berbagai tes sel, sehingga mengurangi jangkauan. Ini dapat berdampak signifikan pada biaya kampanye kita.

Sel terpisah

Dalam tes multi-sel, pisahkan setiap sel untuk menghindari tumpang tindih antar sel. Ini bisa dengan akun iklan, kampanye, atau set iklan terpisah. Di banyak kasus, anggaran harus sama di seluruh sel untuk mengisolasi variabel uji dengan benar dan membandingkan trade-off.

Nested Test

Ada situasi-situasi tertentu di mana baik single-cell test maupun multi-cell test tidak begitu efektif menjawab pertanyaan riset kita. Di titik ini, nested test bisa jadi alternatif solusi.

Secara sederhana, nested test adalah tes di dalam tes. Nested test membagi menggunakan desain tes di mana grup untuk satu tes dibagi menjadi dua, grup kontrol dan grup untuk tes lainnya.

Ada dua level tes, level parent, yang merupakan tes bagian luar dan lebih luas, dan level child yang merupakan tes bagian dalam yang terdapat di dalam parent.

Pertimbangan Nested Test

Nested test harus dipertimbangkan untuk menjadi pilihan terakhir karena:

  • Struktur bersarang (nested) tidak begitu jelas ketika dilihat dalam laporan.
  • Ada risiko hasil disalahartikan.
  • Ada tambahan kompleksitas untuk perencanaan dan pengaturan.

Selayang Pandang

  • Split test bermanfaat untuk memvalidasi dua opsi dalam strategi produk.
  • Lift Test biasa digunakan untuk mengestimasi performa produk secara keseluruhan.
  • Untuk proses riset yang lebih luas, bisa gunakan nested test.

Kuis

Jenis tes apa yang harus dilakukan untuk menemukan jawaban dari perbandingan?

Selamat, Anda telah menyelesaikan pelajaran ini
Klik untuk menyelesaikan