Agile Framework: Tata Kelola Pembuatan Produk
Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:
- Mengetahui prinsip dasar agile framework.
- Menerapkan agile framework.
Utamakan Kecepatan
Begawan desain produk pernah berkata, "Produk yang saat rilis dianggap sempurna justru hadir dalam waktu yang tak tepat." Kita bisa saja mengeluhkan banyak kekurangan dalam prosesnya. Namun, semua itu adalah asumsi yang ada di pikiran kita sebagai perancang produk.
Untuk menghindari asumsi berlebihan, perlu cara berpikir yang user sentris: menyerahkan nasib produk pada user. Apapun nasibnya di tangan user, perancang produk harus segera membenahi berdasarkan feedback yang ada. Semakin banyak feedback, semakin produk ditempa menuju kesempurnaan
Agile
Agile adalah jargon yang kerap dikobarkan kawan-kawan praktisi software engineering. Dengan artian gesit, produk diharapkan menjalani proses adaptasi terus-menerus. Coba lihat perbedaan Agile Management dengan Non-Agile dalam infografik di bawah:
Ketika tidak menghayati prinsip Agile, maka pengembangan produk terkesan punya banyak waktu. Kelonggaran tidak berbanding lurus dengan hasil. Dalam banyak kasus, uji kelayakan produk yang hanya sekali setahun akan berefek buruk ketika hasil tes tak sesuai harapan.
Sementara dengan metode Agile, kita bisa terus menerus melakukan pengembangan. Siklus perencanaan -> desain -> pengembangan -> pengujian bisa dilakukan terus menerus.
Effort Metrics
Siklus pengembangan produk dari perencanaan hingga tes tidak selalu memakan waktu yang sama. Pembuatan fitur memang memakan waktu. Namun, tak jarang effort engineering hanya membutuhkan satu hari jika ide yang dijalankan relatif mudah.
Untuk mengelolanya, dibutuhkan teknik yang bernama Effort Metrics atau mengukur beban kerja yang diambil dari pembuatan platform tertentu. Mari mulai dengan bagan berikut.
Terdapat 4 diagram: Jalankan Sekarang, Diskusi, Pending, dan Batalkan. Keempatnya diatur dalam dua variabel, dampak (X) dan beban kerja (Y). Dampak adalah bagaimana fitur yang dikerjakan akan berkolerasi terhadap performa produk dan tujuan bisnis. Sementara beban kerja berkaitan dengan durasi pengerjaan, jumlah engineer yang dibutuhkan, dan tetek bengek teknis lainnya.
- Jalankan Sekarang: Fitur yang membutuhkan sumber daya kecil dan menguntungkan secara siklus bisnis.
- Diskusi: Fitur yang memerlukan pengerahan sumber daya besar namun menjanjikan keuntungan menggiurkan.
- Pending: Sumber daya kecil dan dampak yang kecil? Bisa tunda dulu, kerjakan kalau luang.
- Tunda atau Batalkan: Jika fitur memberi sumber daya besar dan keuntungan kecil, mending masuk keranjang sampah.
Pembagian itu kemudian diorganisir ke dalam keranjang berikut:
Pengaturan effort metrics memerlukan pembagian peran dalam tim product. Peran product owner di sini sangat penting untuk menentukan apakah kehadiran fitur dapat memberi keuntungan pada bisnis. Sementara tim product, data, dan developer akan menghitung sumber daya yang dihasilkan.
PRO TIPS
- Agile memungkinkan pengembangan produk berlangsung terus menerus agar tetap relevan di mata user.
- Jangan terpaku dalam proses kerja mingguan atau bulanan. Banyak fitur yang bahkan bisa dikerjakan dalam hitungan hari, tapi bisa berdampak besar.
- Atur kebebasan berinovasi dengan effort metrics.
Kuis
Dalam effort metrics, kapan kita harus menunda pengerjaan?