Elemen Dasar Pencatatan Keuangan Pribadi
Kelas ini berisi materi tentang:
- Menangani keuangan pribadi sebagai sebuah neraca yang harus dikelola.
- Istilah mendasar dalam keuangan pribadi.
Lebih Berdaya dengan Perencanaan Keuangan
"Apakah aku kaya?" Pertanyaan ini tidak melulu soal berapa banyak jumlah uang di rekening. Orang dengan kekayaan nominal miliar yang tampak mentereng, bisa jadi menghadapi risiko lebih karena jumlah utang yang melebihi uang yang dipegang. Orang dengan gaji kecil bisa jadi lebih tenang karena mampu merancang pemasukan-pengeluaran dengan matang.
Perencanaan keuangan pribadi bertujuan untuk merinci setiap nominal yang ada di kantong kita. Berbeda dengan akuntansi bisnis yang mengedepankan produktivitas, keuangan pribadi mendefinisikan kesehatan keuangan dengan cara melihat rasio konsumsi dengan pemasukan.
Istilah Penting dalam Keuangan Pribadi
Pencatatan keuangan pribadi terbagi dalam dua komponen: Rasio pengeluaran bulanan dan Rasio kekayaan. Rasio pengeluaran bulanan mencatat keuangan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan yang keluar setiap bulannya seperti konsumsi, utang dan cicilan, dan kemampuan menabung. Sedangkan rasio kekayaan adalah bagaimana tabungan yang ada terkonversi dalam bentuk aset yang dapat membuat kita bertahan dalam jangka waktu tertentu.
Arus kas pribadi juga bicara soal ketahanan. Seiring waktu, setiap orang dihadapkan pada risiko yang bisa menimbulkan pengeluaran tak terduga. Inflasi hingga bencana datang tanpa permisi mengurangi pundi di kantong. Untuk menghindarinya bisa menabung dana darurat. Asuransi juga bisa memberi rasa lega untuk jangka panjang.
Mencatat Keuangan
Langkah pertama sebelum adalah mencatat arus keluar masuk uang berdasarkan pemasukan.
Dalam catatan keuangan tersebut, ada empat data utama yang diperlukan, yaitu pendapatan, pengeluaran, utang/pinjaman, dan tabungan.
Apa saja yang harus dilakukan? Berikut penjelasan singkat langkah-langkahnya.
Pendapatan
Pendapatan meliputi total pemasukkan selama satu bulan, bisa dari gaji, penjualan, dan sebagainya.
Pengeluaran
Kita perlu mencatat semua biaya-biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan, misal biaya sewa, makanan, hiburan, dan sebagainya.
Utang atau Pinjaman
Catat apa saja utang yang masih harus kita cicil agar bisa lunas, dari total biaya, cicilan per bulan, dan bunganya.
Aset Lancar
Tabungan dapat meliputi banyak jenis, misal dana darurat, tabungan pensiun, tabungan menikah, dan sebagainya. Catat setiap jenis tabungan dan angka yang saat ini dimiliki.
Kita bisa menggunakan Microsoft Excel, Google Spreadsheet, atau aplikasi-aplikasi penunjang lainnya agar catatan lebih rapi.
Kekayaan
Pemasukan yang kita dapat tak hanya menjadi konsumsi harian, tapi juga berbagai barang untuk menunjang kegiatan hingga produk investasi. Barang-barang yang kita miliki inilah yang menjadi dasar penghitungan kekayaan. Penghitungan kekayaan menggunakan rumus pengurangan jumlah aset dengan utang.
Namun, aset tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Aset memiliki perbedaan jenis yang bergantung pada sejauh mana nilai aset bakal berkembang di masa depan. Tengok jenis-jenis aset di bawah ini.
Proteksi
Jika insiden menerjang, aset akan langsung dijual untuk memenuhi kebutuhan semendesak itu. Maka, aset harus dilindungi dengan segala upaya agar insiden tidak merusak rencana keuangan yang telah kita susun.
Asuransi memiliki kemampuan untuk melindungi pengeluaran dan kekayaan dari insiden keuangan. Asuransi jiwa dan kesehatan bisa membuat kita bebas khawatir dalam menjalani hari. Atau, beri asuransi kesehatan untuk orang tua atau anggota keluarga lain guna menghindari pengeluaran mendadak. Asuransi pendidikan bisa mengamankan langkah buah hati untuk tumbuh dan terdidik. Khawatir biaya bengkel akibar mobil kena tabrak lari? Gunakan saja asuransi kendaraan.
Rencana Keuangan
Hidup tidak hanya tentang bulan ini. Kebutuhan akan meningkat secara jumlah dan jenis seiring bertambahnya usia. Buat yang memilih punya anak, dana pendidikan cepat atau lambat akan mendatangi. Orang tua bakal semakin membutuhkan proteksi kesehatan. Belum lagi cita-cita pribadi seperti properti, kendaraan, hingga liburan. Sah-sah saja jika punya impian. Tapi tengok dulu kondisi saat ini, dan seberapa mungkin angan itu tercapai.
Nantinya saat proses penyusunan rencana keuangan, rinci setiap kebutuhan keuangan dengan jangka waktu yang harus ditempuh dalam rangka memenuhinya.
Pro Tips
- Rencana keuangan disusun berdasarkan dua hal, yaitu tujuan dan kondisi keuangan saat ini.
- Kondisi keuangan dapat dianalisis menggunakan financial check-up atau pemeriksaan kondisi finansial.
- Financial check-up membutuhkan catatan data-data keuangan seperti pendapatan, pengeluaran, tabungan, dan utang.
Kuis
Apa yang bukan termasuk data pendapatan?