Financial Check Up
Kelas ini berisi materi tentang:
- Menangani keuangan pribadi sebagai sebuah neraca yang harus dikelola.
- Istilah mendasar dalam keuangan pribadi.
Kenapa Harus Check Up?
Di materi sebelumnya, kita telah diajak untuk mencatat pendapatan, pengeluaran, tabungan, dan utang/pinjaman. Dari data-data keuangan tersebut, kita dapat mengukur kesehatan keuangan dengan menghitung rasio keuangan.
Keuangan sama halnya dengan tubuh kita. Ketika tubuh kita sakit, aktivitas sehari-hari akan terganggu. Keuangan pun demikian. Maka untuk memastikan kondisi keuangan tetap sehat, layaknya memeriksakan diri ke dokter, kita juga perlu melakukan financial check-up. Financial check-up amat mirip dengan mengecek kesehatan tubuh. Jika check-up kesehatan tubuh meliputi kolesterol atau kadar gula dalam darah, financial check-up memeriksa kondisi keuangan dengan rasio kesehatan keuangan.
Financial Check-Up
Mulai dengan membagi semua pemasukan, pengeluaran/konsumsi, aset, dan utang yang kita punya dalam keranjang berbeda. Ketiga keranjang memiliki fungsi berbeda namun tetap saling terkait.
Pemasukan
Kumpulkan semua jenis pemasukan seperti gaji, pemasukan tambahan, dan pendapatan bunga dari aset.
Pengeluaran
Pisahkan pengeluaran dari yang pokok hingga cicilan.
Aset
Buat daftar aset yang dimiliki seperti aset pribadi (gadget, kendaraan) atau aset investasi.
Utang
Masukkan segala jenis utang yang bersifat cash atau cicilan guna mengecek rasionya.
Rasio Pendapatan dan Pengeluaran
Rasio pertama yang dapat kita cari adalah rasio pengeluaran dan pendapatan. Dari data pendapatan dan pengeluaran, kesehatan dapat diukur dengan rumus pendapatan dibagi pengeluaran. Jika angka rasio di atas 1, maka keuangan dinilai cukup sehat.
Lihat contoh kasus di bawah ini.
Dari kasus di atas, dapat dilihat bahwa rasio pendapatan dan pengeluaran adalah 1,25 dari 10.000.000 / 8.000.000. Dengan kata lain, keuangan dapat dikatakan masih sehat.
Rasio Cicilan Utang/Pinjaman
Rasio pendapatan dan pengeluaran saja tidak cukup. Kita juga harus menghitung rasio cicilan utang atau pinjaman. Keuangan dapat dikatakan masih sehat ketika total cicilan utang per bulan tidak lebih dari 30% pendapatan yang kita miliki.
Lihat contoh kasus pengeluaran di bawah ini.
Dari chart di atas, dapat dilihat bahwa alokasi untuk cicilan utang berjumlah 23,8% dari seluruh anggaran. Dengan kata lain, kondisi keuangan dapat dikatakan masih sehat.
Rasio Dana Darurat
Kita juga dapat menganalisis dana darurat kita. Dana darurat adalah dana yang disiapkan di kondisi-kondisi tak terduga. Darurat dapat diartikan sebagai hal-hal yang akan mengganggu kehidupan sehari-hari jika tidak segera diatasi. Contohnya adalah ketika kita sakit atau mengalami kecelakaan, rusaknya sarana transportasi dan fasilitas rumah, dan sebagainya.
Keadaan keuangan akan sehat ketika kita memiliki dana darurat setidaknya minimal 3 sampai 12 kali dari pendapatan bulanan kita. Jumlah pengalinya beragam menurut tanggungan yang ada. Coba cek jenis-jenisnya lewat penjelasan di bawah:
Mengidentifikasi Masalah
Ketika kondisi keuangan tidak sehat, rencana-rencana keuangan masa depan kita akan terhambat. Semakin sakit kondisi keuangan, semakin jauh jalan kita dari kondisi merdeka finansial. Maka dari itu, kita perlu memperbaiki kesehatan keuangan dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang ada.
Dari analisis rasio yang telah dilakukan, kita diajak untuk mengidentifikasi kondisi keuangan yang tidak sehat dan perlu penanganan segera. Jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
- Apakah rasio pengeluaran terhadap pendapatan kita di bawah 1? Jika iya, maka ada kita dapat menengok budget dan melacak pengeluaran.
- Apakah rasio utang kita melebihi 30%? Jika iya, maka kita perlu merumuskan strategi budgeting dan membayar cicilan pinjaman.
- Apakah dana darurat tersedia setidaknya 3 kali lipat pendapatan bulanan? Jika tidak, maka kita perlu merumuskan budget untuk dana darurat.
Pro Tips
- Financial check-up dilakukan dengan mengukur rasio berdasarkan data-data keuangan yang telah dicatat.
- Ada tiga analisis rasio yang umum digunakan, rasio pendapatan terhadap pendapatan, rasio utang, dan rasio dana darurat (tabungan).
Kuis
Seorang karyawan memiliki gaji Rp 5 juta per bulan total beban cicilan utang per bulan Rp 2 juta. Jika kita menggunakan analisis rasio utang, apa kategori kesehatan keuangan karyawan tersebut?