Manajemen Distribusi
Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:
- Memahami aspek-aspek dalam proses distribusi.
- Proses evaluasi pelanggaran kerja.
Pengantar
Secara umum, distribusi terbagi dalam dua kategori: langsung dan dengan perantara. Lihat ilustrasi berikut:
Rumit bukan? Proses perjalanan produk sederhananya dari pabrik, transportasi/logistik, baru terakhir sampai ke konsumen. Kenyataannya tidak sesederhana itu. Ada berbagai macam titik percabangan tiga kelompok besar itu. Industri kemudian memakai istilah Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan untuk mengelola kompleksitas produksi dan distribusi.
Pondasi Logistik
Tata kelola logistik memiliki kaitan erat terhadap ekspektasi konsumen. Ekspektasi ini kemudian diharmoniskan ke dalam rantai produksi perusahaan, demi menghasilkan produk yang benar-benar akan laku.
Target utama Chartered Institute of Logistics & Transport UK (2019) mendefinisikan metrik utama manajemen logistik yang baik dengan 7R. Lihat penjelasan di bawah ini:
Strategi Manajemen Logistik
Manajemen logistik bukan hanya perkara pengantaran produk semata. Ia adalah faktor kunci yang menjaga keseimbangan produksi dengan distribusi barang sampai ke konsumen. Tujuan akhir manajemen logistik yang baik adalah kemampuan memproduksi barang yang tepat, dalam jumlah yang pas, dengan tujuan yang benar, dihargai dengan pas, dalam kondisi yang prima, kepada konsumen yang benar.
Dengan panjangnya variabel dan tuntutan ketepatan, logistik menjadi sesuatu yang kompleks. Sebagian produsen kemudian melibatkan penyedia jasa logistik untuk berbagi beban kompleksitas. Sebagai perusahaan, berikut cara untuk mengurai kompleksitasnya:
Inbound Logistic
Berfokus alur kompleks saat proses pembuatan barang. Manajemen logistik di level ini akan memperhatikan pergerakan bahan mentah, komponen, hingga menjadi produk final, sejak dari suplier, gudang, hingga toko.
Outbond Logistic
Mengelola informasi berkaitan pergerakan barang dari akhir proses produksi hingga sampai ke tangan konsumen.
Menentukan Rantai Distribusi
Dengan pasar yang terpisah secara geografis dengan situasi yang beragam, perusahaan tetap harus mampu menerapkan sistem logistik yang efisien. Berikut kiat-kiatnya:
Memahami Lokasi
Petakan daerah mana saja tempat berdiamnya para konsumen. Setelah itu, identifikasi lokasi serta karakter geografisnya, apakah itu di perkotaan atau pedesaan, serta bentang alam yang ada di sana. Kondisi ini mempengaruhi forward dan reverse.
Strategi Penentuan Unit
Dari jumlah pasar dan tantangan geografisnya, tentukan ketersediaan barang yang tepat. Hal ini perlu untuk menempatkan lokasi manajemen inventory yang tepat.
Menentukan Lokasi Gudang
Tentukan jumlah gudang yang diperlukan berdasarkan ketersediaan sumber daya dan lokasi konsumen.
Memilih Moda Transportasi yang Tepat
Pilih moda transportasi sebagai perantara distribusi yang paling efisien dalam menghubungkan suplier, pabrik, gudang, distributor, hingga konsumen. Pilah dengan tepat pihak-pihak yang terlibat dalam rantai distribusi.
Infrastrutkur Informasi
Menggali informasi pergerakan barang dan angka penjualan secara rinci secara cepat. Komunikasi intens juga berlaku di level suplier dan pusat produksi.
Rangkuman
- Distribusi dengan manajemen logistik adalah upaya harmonisasi kehendak konsumen dengan proses produksi.
- Manajemen logistik harus mencari cara untuk memastikan dapat menghasilkan waktu, produk, kuantitas, kualitas barang, lokasi, karakter konsumen, dan harga yang tepat.
- Untuk memastikan mereka loyal, buat sebuah rencana kerja yang mencangkup pelatihan, reward-punishment profresional, serta budaya kerja yang efisien.
Kuis
Bagaimana manajemen logistik berkontribusi pada kualitas barang yang tepat?