Memahami Karakter Milenial dan Gen Z
Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:
- Memahami karakter baby boomer, gen X, milenial, dan gen Z.
Generation Gap
Lingkungan kerja hari ini terasa begitu dinamis akibat percampuran generasi. Eksekutif dikuasai oleh generasi tua dengan kombinasi baby boomer dan Gen X. Sementara middle management mulai dimasuki milenial. Fresh graduate yang menduduki posisi terbawah menjadi miliki Gen Z.
Ketiganya memiliki watak yang sangat berbeda, bahkan beberapa di antaranya amat kontras. Perbedaan ini bila tidak dikelola dengan baik dapat memicu konflik yang berakibat tak baik bagi organisasi.
Bagaimana Perilaku Mereka?
Pengelompokan generasi muncul karena ternyata angkatan tahun kelahiran memiliki perbedaan watak. Kondisi hidup pada saat mereka tumbuh amat mempengaruhi cara pandang mereka terhadap kehidupan. Misalnya baby boomer yang lahir pasca-perang dunia II memilii watak pekerja keras dan optimis.
Namun, tidak ada generasi yang merasa berhak paling baik. Setiap generasi punya tantangan hidupnya sendiri. Apa saja perbedaannya? Simak penjelasan berikut:
Baby Boomer (1946-1960)
Tumpah ruah oleh optimisme pasca-Perang Dunia II.
Gen X (1965-1979)
Mandiri dan mau beradaptasi karena hidup yang sulit. Namun di satu sisi berpikiran tradisional karena situasi sosial-politik yang melingkupi saat mereka tumbuh dewasa.
Milenial (1981-1994)
Ambisius karena terimpit oleh kebutuhan hidup tinggi, dan utang yang banyak.
Gen Z (1997-2012)
Menikmati kecanggihan smartphone sejak umur 10 tahun. Mereka adalah generasi pemikir yang individualis, namun berani menggebrak atas nama kolektif.
Bagaimana Mereka Bekerja?
Sebagai penguasa dunia kerja hari ini, penting bagi setiap perusahaan memahami milenial dan gen-z Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cara pandang mereka soal pekerjaan. Karakter keduanya hampir mirip Mari lihat perbedaannya.
Milenial
- Sarana pengembangan diri yang mumpuni dari perusahaan.
- Suka tantangan. Mereka akan keluar dari perusahaan dalam 2-3 tahun.
- Kelonggaran untuk menumpahkan kreativitas.
Gen Z
Lahir ketika teknologi dan media sosial sudah cukup mapan. Dari kecil, mereka sudah berhadapan dengan cognitive load.
- Menyukai kontemplasi.
- Lebih ekspresif.
- Lebih loyal dari milenial.
- Tanggung jawab sosial lebih tinggi dari generasi-generasi pendahulunya.
Pro Tips
- Kategori generasi yang lebih tua punya cara berpikir tradisional.
- Semakin muda generasinya, semakin pintar dalam menerapkan teknologi.
- Kehadiran milenial dan Gen Z mengubah cara kerja generasi sebelumnya yang lebih kaku.
- Kebaruan yang dibawa generasi baru adalah dua sisi mata uang. Ia bisa membawa lompatan brilian, tapi juga keajegan.
Kuis
Mengapa Milenial dan Gen Z cenderung memiliki loyalitas rendah dalam pekerjaan?