Mengukur Keberhasilan

Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:

  • Membuat kultur dapat bekerja untuk performa perusahaan.

Jelaskan Ukuran

Setelah semua langkah dilakukan, saatnya mengukur apakah upaya transisi kultur berjalan sesuai dengan harapan. Ada beberapa cara mengukur keberhasilan kampanye dan internalisasi kultur, yaitu secara kualitatif dan kuantitatif.

Kualitatif

Data kualitatif meliputi feedback dari karyawan, apa yang mereka rasakan dan pikirkan tentang kultur perusahaan. Kita bisa menggunakan dua cara assessment awal, wawancara (feedback dewan internal) dan survei (seluruh populasi karyawan).

Kuantitatif

Data kuantitatif meliputi pengukuran kinerja. Kita bisa melihat dari segi KPI karyawan, peningkatan (atau penurunan) penjualan produk/layanan, dan sebagainya.

Feedback Dewan Internal

Seperti yang sudah dijabarkan di materi sebelumnya, dewan internal terdiri dari beberapa representasi anggota divisi yang berbeda, dan memiliki durasi tugas 3 bulan. Dengan kata lain, setelah satu tahun berlalu, ada empat periode tugas anggota dewan internal setiap kuartalnya.

  • Pastikan pada setiap kuartal, anggota-anggota internal memiliki laporan berisi feedback tentang pengaruh kampanye dan internalisasi terhadap kultur perusahaan.
  • Satu tahun berlalu, kita akan mengantongi 4 laporan periodik dari seluruh anggota.
  • Bandingkan dan analisis setiap progres (atau hambatan) pada tiap periode tugas dewan internal.

Survei Seluruh Populasi

Sama dengan proses assessment awal, kita juga perlu melakukan survei seluruh populasi untuk mengukur keberhasilan. Tujuan dari adanya survei adalah sebagai pembanding feedback dari dewan internal.

Ikuti langkah di bawah ini:

  • Pecah populasi berdasarkan titel pekerjaan.
  • Beri mereka pertanyaan-pertanyaan yang sama seperti pada assessment awal.
  • Bandingkan dan analisis hasil survei dengan feedback dari dewan internal, serta dengan hasil survei assessment awal.

Mengidentifikasi Disonansi

Data kualitatif dan kuantitatif memiliki bobot kepentingan yang sama. Dengan mengumpulkan keduanya kita bisa menemukan apakah kedua data menghadirkan kecocokan, atau sebaliknya.

Misal dewan internal merasa percaya diri akan transisi kultur sesuai dengan tujuan kampanye. Namun, hasil survei menunjukkan bahwa karyawan secara umum tidak memiliki pemikiran yang sama. Maka terjadi disonansi atau ketidakcocokan antara dewan internal dan seluruh karyawan.

Mengukur Kinerja dan Bisnis

Dari sisi kuantitatif, kita bisa mengukur keberhasilan kultur perusahaan dari data-data statistik kinerja dan bisnis perusahaan. Ada beberapa metrics yang bisa kita jadikan data untuk dianalisis.

Geser untuk melihat contoh metrics.

Ukur produktivitas karyawan dengan membandingkan Key Performance Index (KPI) sebelum dan setelah kampanye kultur dijalankan. Apakah meningkat, stagnan, atau menurun?

Cost dari Produk/Layanan

Peningkatan kinerja berarti peningkatan efisiensi, yang berarti penurunan cost. Lihat data perihal cost dari produk/layanan dan bandingkan sebelum dan setelah kampanye dijalankan.

Revenue

Hubungi CFO dan minta data perihal revenue beberapa periode ke belakang. Apakah ada peningkatan jika dibandingkan dengan proyeksi awal?

Selayang Pandang

  • Lakukan survei dengan populasi tertentu.
  • Sebuah kultur harus berbanding lurus dengan performa pegawai dan kepentingan bisnis.

Kuis

Apa yang harus ditanyakan dalam survei evaluasi?

Selamat, Anda telah menyelesaikan pelajaran ini
Klik untuk menyelesaikan