Antisipasi Pelanggaran Kerja
Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:
- Identifikasi jenis-jenis pelanggaran.
- Proses evaluasi pelanggaran kerja.
Pengantar
Mempekerjakan orang lain bukan hal yang mudah. Ada modal tenaga, pikiran, dan biaya yang ditumpahkan pada setiap proses seleksi, pelatihan, dan pengelolaan pekerjaan. Modal yang tak bertemu hasil tentu akan jadi masalah. Kenali masalah kinerja yang kerap hadir, faktor-faktor, dan kiat-kiat mengatasinya.
Jenis Masalah Kinerja
Kita tidak bisa mengatasi hal-hal yang tak kita pahami. Maka pertama-tama, kita perlu mengidentifikasi masalah. Masalah kinerja amat beragam. Mungkin kita familiar dengan karyawan yang terlambat datang ke kantor atau tak mampu menyelesaikan tugas sesuai deadline.
Namun pada praktiknya, kinerja memiliki hubungan dengan banyak hal lain seperti perilaku dan masalah personal. Ada beberapa jenis persoalan yang mungkin muncul, yakni kinerja, perilaku, dan pelanggaran hukum. Ketuk untuk melihat lebih jauh.
Kinerja
- Terlambat kerja.
- Performa tidak sesuai dengan ekspektasi.
- Gagal menjaga informasi personal atau rahasia (terutama mengenai klien).
Perilaku
- Konflik dengan manajer dan/atau kolega.
- Bullying di tempat kerja.
Hukum
- Pelecehan seksual di tempat kerja.
- Penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan alkohol.
- Hingga pencurian dan kekerasan.
Faktor Penyebab Masalah Kinerja
Setelah mengenal contoh-contoh masalah kinerja yang kerap muncul, saatnya mencoba memahami faktor penyebab. Ada dua faktor penyebab masalah kinerja, yaitu faktor internal dan eksternal.
Ketuk untuk melihat lebih lanjut.
Faktor internal
- Tujuan karir tidak terpenuhi dengan pekerjaan.
- Tujuan atau harapan tidak sesuai dengan kemampuan karyawan.
- Perasaan diperlakukan tidak adil.
- Manajemen waktu yang buruk.
- Ketidakpuasan atas pekerjaan.
- Konflik dengan manajer dan kolega.
Eksternal
- Sarana, prasarana, dan peranti yang tak memadai untuk melakukan pekerjaan.
- Desain pekerjaan yang tidak tepat.
- Tidak adanya motivasi dari pihak eksternal.
- Minimnya dukungan dari atasan.
- Mismatch antara kemampuan dan keterampilan karyawan dengan tugas yang diberikan.
Mengenal Disiplin
Saat kinerja tidak sesuai harapan, kita perlu memikirkan soal disiplin. Ketika mendengar kata disiplin, mungkin kita langsung memikirkan hal-hal mengerikan seperti hukuman dan aturan-aturan kaku. Namun tujuan dari adanya disiplin adalah seperangkat standar yang konsisten dan membantu karyawan melakukan pekerjaannya.
Melihat konteks di atas, peran pengelola SDM untuk mengkomunikasikan standar disiplin yang humanis, dekat, dan memotivasi menjadi penting. Ada prinsip-prinsip yang perlu diketahui oleh pengelola SDM.
Tertulis
Semua aturan mengenai standar disiplin pekerjaan perlu ditulis dengan rapi dan dapat diakses oleh semua karyawan.
Memotivasi
Pengelola SDM perlu menjadikan disiplin sebagai motivasi dalam setiap proses rekrutmen, pelatihan, pemberian tugas, dan evaluasi kinerja.
Konsisten
Standar harus dijalankan secara konsisten, tanpa kecuali. Inkonsistensi berpotensi berbuah perasaan diperlakukan tidak adil.
Adaptif
Ketika tujuan organisasi berubah, standar disiplin pun bisa mengikuti. Buat standar yang adaptif dengan review berkala.
Pola dan Proses Masalah Kinerja
Masalah kinerja adalah sebuah proses. Masalah yang tak segera diatasi akan menimbulkan masalah baru dan, tak jarang, semakin kompleks. Lihat ilustrasi proses masalah kinerja di bawah ini.
Masalah yang mungkin awalnya adalah insiden tunggal seperti berbicara kasar ke kolega dapat berangsur-angsur menjadi pola perilaku terus-menerus jika tak diatasi. Begitu pula masalah-masalah lain seperti terlambat menyelesaikan kerja atau cara mengurus klien.