Konsep Dasar Pewarnaan

Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:

• Memahami sejarah penggunaan warna.
• Mengetahui struktur dalam pewarnaan.

Terbentuknya Warna

Warna tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Setiap warna memiliki konteks yang berbeda, maka penggunaannya dapat diaplikasikan dalam ragam bentuk.

Dilihat dari materi dan proses pembentukanya, warna terbagi menjadi dua jenis, yaitu additive dan subtractive.

Berikut penjelasan detailnya:

• Additive: warna yang muncul dari pantulan cahaya. Warna additive dibentuk dari perpaduan warna utama cahaya yaitu merah (red), hijau (green), dan biru (blue) atau RGB. Warna-warna yang muncul pada layar TV, laptop, dan handphone adalah warna additive.
• Subtractive: warna yang dihasilkan dari pigmen. Warna subtractive dibentuk dari empat pigmen warna utama yaitu Cyan (biru kehijauan), Magenta (merah keunguan), kuning, dan hitam atau biasa disebut CMYK. Jenis warna ini bisa ditemui pada cat, tinta, dan pewarna pada industri percetakan.

Pengelompokan Warna

Keragaman warna memiliki pola yang masuk ke dalam berbagai kategori. Pembagian kategori ini berdasarkan pada tingkat kepekatan, keterangan, hingga perpaduan dengan warna lainnya.

Beberapa terminologi warna yang perlu diketahui dalam memahami warna:

Berikut penjelasan detailnya:

• Hue: sebutan lain untuk warna atau nama spesifik dari sebuah warna. Secara tradisional mengacu pada 12 warna dasar pada roda warna.
• Saturation: mengacu pada intensitas atau kemurnian warna (semakin dekat warna ke abu-abu, maka semakin berkurang intensitas warnanya).
• Value/lightness: mengacu kepada tingkat keterangan dari sebuah warna.

• Shade: warna yang digelapkan dengan penambahan warna hitam.
• Tone: warna yang diredupkan dengan penambahan warna abu-abu.
• Tint: warna yang diterangkan dengan penambahan warna putih.

Poin Penting

• Konteks warna harus dilihat dari asal-usul kelahirannya.
• Warna mengelompok pada keragaman saturasi dan tingkat keterangan.