Riset
Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:
- Riset referensi bentuk dan warna logo.
- Prinsip dasar desain logo.
Kebutuhan Brand
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum membuat desain logo adalah riset. Konsep logo harus sesuai dengan brand identity. Riset dalam proses desain berguna sebagai basis argumen.
Kenali Identitas
Setiap elemen yang ada pada logo harus beralasan, harus mampu dijelaskan dan mewakili identitas brand. Kalau kita tidak melakukan riset dengan baik maka kita tidak akan memiliki basis argumen untuk menjelaskan maksud logo yang dibuat. Riset juga diperlukan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan perusahaan dari logo tersebut. Konsep seperti apa yang diinginkan dan akan digunakan dalam medium apa saja.
Misalkan kita mau mendesain logo untuk sebuah perusahaan, kita bisa mengajukan beberapa pertanyaan seperti ini:
- Logo digunakan akan digunakan untuk apa?
- Perusahaan bergerak dalam industri apa?
- Nilai apa yang paling penting bagi perusahaan?
- Bagaimana kultur kerjanya?
- Bagaimana sejarahnya?
- Hal apa yang diinginkan karyawan dari perusahaan?
- Apa keunikan atau keunggulan yang ditawarkan dibanding pesaing?
- Apa yang diinginkan perusahaan ketika pelanggan mendeskripsikan merek kepada publik?
- Apa pujian terbaik yang pernah didapatkan dari klien atau pelanggan?
- Jika dapat menggambarkan merek dalam tiga kata, apakah itu?
Jangan lupa untuk selalu melibatkan partisipasi dari orang-orang bekerja di perusahaan dan pelanggan karena pandangan mereka adalah bagian yang membentuk identitas brand.
Proses ini akan bermuara padai konsep logo. Tahap akhir dari proses ini adalah mengolah hasil riset dengan brainstorming. Olah informasi yang ada menjadi beberapa kata kunci. Kita bisa memakai metode mind mapping untuk menghubungkan kata kunci dengan ide-ide logo. Pilih bagian yang paling bagus dan kembangkan itu sebagai konsep logo.
Riset Kompetitor
Citra brand yang dibangun oleh logo tidak berada di ruang kosong. Kompetitor dalam industri yang sama juga menentukan. Di sini faktor pembeda dengan brand lain menjadi hal yang tak kalah penting. Fungsi logo adalah untuk membedakan merek yang satu dengan kompetitornya. Sehingga perlu memetakan perbedaan dengan kompetitor.
Sebagai contoh kita ingin mendesain logo untuk institusi pendidikan. Proses riset bisa dimulai dengan pertanyaan sederhana: seperti apa trend bentuk dan warna yang mendominasi logo di bidang pendidikan?
Hasil penelusuran menunjukkan 1) warna yang paling sering digunakan adalah biru, 2) bentuk yang umum digunakan adalah topi toga dan buku. Berdasarkan informasi itu kita bisa mengembangkan logo yang lebih berkarakter dengan menghindari penggunaan style yang terlalu sering digunakan.
Mencari inspirasi
Inspirasi bisa datang dari mana saja. Baik bentuk-bentuk visual yang diadaptasi dari bagian perusahan seperti bangunan, ekosistem, lokasi, produk, tokoh, atau identitas lainnya. Inspirasi desain logo juga bisa kita telusuri melalui internet dengan melihat contoh desain logo yang sudah ada. Website yang menyajikan showcase atau portfolio design bisa menjadi rujukan, misalkan dribbble.com atau behance.net. Kita juga bisa memanfaatkan website seperti Pinterest.
Kita dapat mengadaptasi bentuk, warna, huruf, atau gaya dari logo-logo lain. Tetapi kita juga perlu hati-hati, yang dilakukan di sini adalah mencari inspirasi, jangan sampai logo yang kita justru menjiplak logo lain. Tips dalam proses ini adalah tentukan terlebih dulu kata kunci yang berhubungan dengan identitas merek melalui proses riset yang sebelumnya dilakukan. Kata kunci itu bisa jadi panduan dalam mencari inspirasi.