Analisis Varians

Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:

  • Memahami konsep-konsep dalam analisis varians.
  • Mengidentifikasi langkah-langkah melakukan analisis varians.

Pengantar

Proyeksi seringkali tak sejalan dengan realita. Sedalam apapun riset kita saat memproyeksikan keuntungan atau menarget jumlah produk terjual, kemungkinan skenario-skenario lain terjadi tetap ada. Untuk memastikan bisnis kita dapat bertahan dan berkembang, kita perlu melakukan analisis varians. Analisis varians dilakukan dengan mengamati kondisi di lapangan berdasarkan perubahan-perubahan variabel tertentu.

Konsep-konsep Dasar

Analisis varians dapat dilakukan dengan memperhatikan skenario-skenario tertentu. Sebelum mempraktikannya, pahami terlebih dahulu konsep dan penjelasan di bawah.

Ilustrasi: rawlpixel.com via Freepik

Ceteris Paribus

Dalam bahasa Latin artinya, “Semuanya bernilai sama”. Konsep ini adalah metode menganalisis suatu variabel dengan mengasumsikan variabel-variabel lainnya konstan.

Ilustrasi: pinnacleanimates via Freepik

Unfavorable Variance

Ketika hasil analisis menunjukkan pendapatan yang lebih kecil dari pendapatan yang diproyeksikan, misal karena biaya produksi yang melampaui anggaran.

Ilustrasi: starline via Freepik

Favorable Variance

Pendapatan sama atau lebih besar dari pendapatan yang diproyeksikan, misal karena kuantitas produk yang terjual melampaui target penjualan.

Ilustrasi: flaticon via Freepik

Korelasi Positif

Hasil analisis dua variabel menunjukkan kecenderungan arah serupa atau searah.

Ilustrasi: flaticon via Freepik

Korelasi Negatif

Dua variabel yang dianalisis menunjukkan kecenderungan arah berbeda.

Analisis Performa Keuangan

Dalam proses analisis, kita perlu merinci jumlah ke dalam dua komponen yakni harga dan kuantitas.

Ketuk untuk memahami dua komponen tersebut.
Harga

Harga jual suatu barang, dan pengaruhnya terhadap biaya produksi dengan harga jual.

Kuantitas

Jumlah item penjualan, atau penghitungan keuntungan berdasarkan kuantitas.

Analisis Berdasarkan Skenario

Sekarang mari kita buka kembali anggaran dan proyeksi keuangan sesuai anggaran.

Skenario 1

Dari tabel di atas, mari kita terapkan skenario pertama, yakni perubahan biaya produksi. Misal kita menemukan fakta di lapangan bahwa belanja bahan memakan biaya Rp 20.000, alih-alih hanya 10 ribu.

Lihat tabel analisis baru di bawah ini.

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa naiknya biaya belanja bahan menjadi Rp 20.000 membuat total margin turun dari Rp 23.000.000 menjadi -Rp 7.000.000. Maka dapat dilihat bahwa kurva menunjukkan korelasi negatif (biaya naik, keuntungan turun) dan varians tidak menguntungkan karena kita harus kehilangan uang.

Sekarang, mari ulas skenario kedua yang fokus pada variabel kuantitas produk terjual. Misal kita menemukan bahwa target penjualan yang semula 3.000 unit hanya mampu mencetak angka 2.000 unit.

Lihat tabel analisis baru di bawah ini.

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa kurva menunjukkan korelasi positif (kuantitas produk turun, keuntungan turun) dan varians menunjukkan hasil tidak menguntungkan karena keuntungan turun dari Rp 23.000.000 menjadi -Rp 3.000.000. Dari data tersebut, tindakan yang perlu dilakukan adalah menggaet lebih banyak konsumen

Selayang Pandang

  • Analisis varians digunakan untuk menjembatani analisis proyeksi dengan skenario-skenario di luar anggaran yang mungkin terjadi di lapangan.
  • Analisis varians dapat digunakan untuk menganalisis dua variabel, perubahan harga dan kuantitas. Dari data-data yang disajikan, analisis ini berguna untuk menentukan tindakan-tindakan yang relevan mengatasi persoalan.

Kuis

Apa perubahan berdasarkan skenario yang memiliki kurva dengan korelasi positif?

Selamat, Anda telah menyelesaikan pelajaran ini
Klik untuk menyelesaikan