Video Storytelling

Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:

  • Mengidentifikasi komponen-komponen penting dalam video storytelling.
  • Mengetahui contoh-contoh premis dalam konten video brand tertentu.

Tentang Video Storytelling

Kekuatan video ada pada cerita. Alih-alih cuma menjelaskan bagaimana sebuah produk itu bagus, kita dapat menggunakan ilustrasi cerita. Dengan kata lain, kita menyematkan brand/produk pada kisah lengkap dengan unsur-unsur pentingnya, yakni karakter, setting tempat dan waktu, serta alur.

Jenis-jenis Video Storytelling

Ada dua jenis video storytelling untuk pemasaran. Kita bisa membuat sebuah video dengan alur cerita yang utuh. Tantangan video utuh adalah memasukkan unsur-unsur penting cerita, termasuk alurnya, dalam satu video.

Atau kita bisa menggunakan potongan-potongan episode. Metode ini bisa menarik atensi audiens untuk jangka waktu lebih lama. Namun, metode ini cukup riskan jika episode pengantar tak mampu mengambil atensi mereka untuk mengikuti rangkaian episode lanjutan.

Menyusun Cerita

Sebuah cerita punya ragam komponen penting yang wajib dimiliki. Komponen-komponen ini meliputi:

Mari mengingat dalam laporan keuangan makanannya lewat penjelasan di bawah ini.

Menentukan karakter

Cerita butuh wajah yang merepresentasikan karakter, lengkap dengan kepribadian dan detail fisiknya.

Setting

Karakter tak bisa dipisahkan dari dunianya. Tentukan dua jenis setting cerita, yaitu lokasi dan waktu.

Alur Cerita

Cerita perlu alur yang terdiri dari awal mula, bangunan konflik, klimaks, resolusi konflik.

Membangkitkan Emosi

Cerita yang ideal punya kekuatan untuk menggugah rasa, bisa sedih dan haru atau mengundang gelak tawa.

Konflik dan Premis

Setiap cerita berawal dari premis sederhana. Dalam premis ini, terdapat konflik sebagai komponen yang paling penting. Lihat rumus sederhana di bawah ini.

Dari ilustrasi di atas, dapat dilihat bahwa premis berawal dari seorang karakter (+) yang ingin melakukan sesuatu (+) dengan cara tertentu (+) namun terhambat sesuatu (-). Mari lihat beberapa contoh premis cerita beberapa konten brand.

TOKOPEDIA

Rafi dan ibunya tinggal di pesisir pantai dan sangat ingin mencicipi udang galah namun tidak memiliki uang yang cukup untuk membelinya.



GOJEK

Seorang perempuan yang ingin merayakan lebaran bersama kawan-kawannya namun terhalang pandemi dan kebijakan pembatasan jarak fisik.


Kualitas Produksi

Kita juga tidak bisa melupakan sisi produksi. Mari simak hal-hal yang harus diperhatikan dari sisi produksi:

Audio dan Visual

Perkaya kualitas video dengan audio menarik seperti scoring dan musik pengiring, serta kualitas visual dengan tone warna konsisten.

Captions

Berikan caption atau subtitle pada video agar audiens dapat membaca percakapan dan narasi.

Call-to-action

Jangan lupa berikan call-to-action yang mengarahkan audiens untuk tindakan-tindakan yang diharapkan.

Rangkuman

  • Video storytelling dalam pemasaran memiliki empat komponen utama, yakni karakter, setting, alur cerita, dan aspek emosional yang dibangkitkan.
  • Alur cerita selalu berawal dari premis yang memiliki konflik. Rumus sederhana premis adalah Karakter + Tujuan + Cara - Konflik.

Kuis

Apa pelengkap konten video storytelling untuk membuat audiens melakukan tindakan tertentu?

Selamat, Anda telah menyelesaikan pelajaran ini
Klik untuk menyelesaikan