Pentingnya Content Marketing

Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:

  • Mengetahui sejarah content marketing dan bagaimana brand besar menggunakannya.

Content Marketing

Marketing punya banyak istilah. Ada media marketing, public relations marketing, performance marketing, dan sebagainya. Istilah demi istilah lahir seiring pertumbuhan peranti digital yang kian beragam, hingga metrics/target yang semakin beraneka rupa.

Dengan istilah kian beragam, iklan yang dihasilkan semakin banyak. Setiap hari kita paling tidak terpapar 5 ribu iklan dalam berbagai bentuk, baik offline maupun online. Pertanyaannya kemudian, bagaimana sebuah iklan mencuri perhatian? Maka, istilah content marketing semakin sentral.

Apa itu content marketing? Istilah ini menekankan pada pentingnya konten dalam pemasaran. Ya semua pemasaran pasti membutuhkan konten, tapi content marketing menggunakan pendekatan berbeda. Jika metode pemasaran tradisional dengan gamblang menyiarkan bahwa "produk kami yang terbaik", content marketing akan mengemasnya lebih halus, untuk menunjukkan bahwa "begini lho produk kami, bagus kan?"

Kepentingan Bisnis

Brand semakin banyak, dan kompetisi antar-produk kian sengit. Perlu penampilan wajah berbeda untuk membangun diferensiasi. Tren saat ini, konsumen memilih brand melampaui soal bisnis, tapi bagaimana mereka berinteraksi sebagai bagian masyarakat. Menurut data Richard Carufel (2019), ada dua indikator yang menentukan kesan konsumen terhadap salah brand:

  • 47% faktor produk atau layanan perusahaan.
  • 53% dari bagaimana perusahaan berkomunikasi.

Kita bukan berarti mengabaikan sisi produk dan layanan. Hanya saja, terlalu mengandalkan pemasaran di sisi produk kerap diinterpretasikan ke dalam bentuk akuisisi user jorjoran yang biasa dilakukan lewat promosi atau diskon. Membakar duit untuk diskon memang tampak menyenangkan dalam jangka pendek, namun hal itu dibantah dalam studi Binet and Filed.

Lewat bagan di atas, Binet & Filed menunjukkan bahwa model promo jorjoran dalam sales activation amat tidak stabil dan hanya menghasilkan batas atas mentok. Sementara itu, keduanya menyarankan model brand building mampu mencapai kenaikan stabil meski rendah di awal. Maka, investasi dalam content marketing membutuhkan keuletan dan kesabaran, karena proses menuai akan berlangsung jangka panjang.

Memberi Informasi Sekaligus Menghibur

Mengutip buku Epic Content Marketing, konten yang dihasilkan dalam pemasaran harus memberi informasi, menghadirkan interaksi, dan memicu decak kagum pada calon konsumen. Ketiganya tetap harus berujung pada kepentingan bisnis.

Strategi content marketing erat dengan platfrom digital atau media sosial sebagai saluran utama menjangkau pasar masa kini. Namun, jangan bergantung pada format dari platform. Kreasikan sebebas mungkin, karena content marketing harus melandaskan strategi pada format yang mendukung informasi dan interaksi.

Mari kita kulik format-format yang ada.

Foto atau Desain

Buat kampanye visual artistik lewat foto atau desain grafis. Outputnya beragam, bisa infografik, sesi foto model, bahkan sesederhana meme.

Video

User kian mendapat akses mudah untuk menikmati konten video. Beranikan diri bermain konten video dalam berbagai durasi, seperti konten pendek di TikTok/Instagram Reels atau film dokumenter sekalian.

Artikel

Artikel blog atau menempatkan konten kerja sama dengan kantor berita. Bloggin untuk brand dapat meningkatkan awareness dan Search Engine Optimalization (SEO). Artikel oleh kantor berita bisa memperkuat kredibilitas. Apapun salurannya, buat laman yang kaya informasi dan kombinasikan dengan elemen visual menarik.

Game

Buat user berinteraksi dengan ceria. Bangun game sendiri dengan platform khusus atau memanfaatkan medium game yang sudah populer. Tampilkan brand identity dalam fitur gamifikasi.

Contoh 1: LEGO

Akhir tahun 90an, LEGO mengalami krisis identitas. Persaingan industri mainan building blocks kian sengit, dan zaman memberi tanda buruk bahwa permainan fisik mulai ditinggalkan.

LEGO perlu meneguhkan posisinya sebagai bagian budaya manusia. LEGO juga tak pernah absen hadir dalam setiap tren. Mereka banyak bekerja sama dengan ikon budaya seperti Star Wars dan Disney untuk membuat konten bersama, dari film hingga game.

Berikut beragam konten yang dipakai dalam pemasaran LEGO.

Majalah

Lego mulai menerbitkan majalah tahun 1987 dengan nama Lego Bricks. Majalah ini berisi cerita dan trik para pencita Lego.

Legoland

Lego telah memiliki Legoland sejak 1961. Dalam kurun 1997-2017, 7 Legoland baru dibangun di 3 benua.

Web Series

Lego mulai membangun cerita animasi sendiri, dimulai dengan web series berjudul

Game

Lego Islands menjadi gim pertama lahir 1997. Terakhir, Lego bersama Star Wars merilis game konsol 2021.

Film

Debut film Lego di tahun 2009 begitu gemilang. Lego terus memproduksi film hingga tayang di Netflix tahun 2019.

Website

LEGO gemar membangun komunitas tampak dari konsep website. Laman LEGO berisi banyak konten video, blog, dan game.

Contoh 2: Red Bull

Red Bull bukan hanya penjual minuman berenergi dalam bentuk kaleng, tapi juga penyedia konten olahraga terbesar. Mereka tidak hanya menempatkan logo dalam gelaran akbar olahraga, tapi juga banyak tampil sebagai sebuah brand untuk klub olahraga.

Selain itu, Red Bull juga produktif dalam menghasilkan konten khusus yang terkait, Misalnya film pendek atau dokumenter. Produktivitas Red Bull bahkan mampu menyaingi media olahraga macam Fox Sports dan Bein.

Mari kita contoh strategi content marketing Red Bull.

Majalah

Red Bull investasi jorjoran dengan membentuk tim redaksi sendiri, lalu menerbitkan Red Magazine.

Klub

Red Bull tak mau cuma jadi sponsor, tapi langsung membeli klub. Kepemilikannya membentang dari sepak bola hingga balapan.

Video Dokumenter

Red Bull Signature Series menampilkan dokumentasi olahraga yang pupoler hingga ekstrem.

Media Sosial

Red Bull rajin mengelola media sosial. Mereka rajin menerbitkan konten wawancara hingga dokumenter.

PRO TIPS

  • Content marketing tidak bisa bekerja sekejap.
  • Bukan hanya sekadar menggunakan konten, tapi menghadirkan konten berkualitas layaknya production house atau jurnalis.

Kuis

Apa perbedaan content marketing dengan jenis pemasaran lainnya?

Selamat, Anda telah menyelesaikan pelajaran ini
Klik untuk menyelesaikan