Berproses dengan Kreativitas

Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:

  • Menerjemahkan masalah bisnis.
  • Memberikan solusi kreatif terhadap masalah bisnis.

Kreativitas dalam Konten

Brand ada banyak, begitu juga iklan yang beredar. Untuk bisa survive di persaingan, brand harus tampak menonjol di antara yang lain. Maka, kreativitas dalam strategi pemasaran sama pentingnya dengan kualitas produk.

Kreativitas membantu kita menemukan cara berkomunikasi yang berbeda, bahkan nyeleneh. Semakin kreatif, calon konsumen akan mengingat setiap konten pemasaran sebagai sebuah karya, dan melekat lebih lama dibanding iklan biasa.

Menjadi Menonjol

Tidak ada yang berbeda di bawah matahari. Karena tidak ada yang berbeda, setiap ide bagus hampir selalu terimitasi oleh yang lain. Produk barang dan jasa cepat atau lambat ditiru. Sudah ide dicomot, sikut-sikutan di pasar semakin sengit.

Content marketing adalah kiat untuk menghadirkan wajah yang berbeda. Contohnya, mari kita lihat foto kulkas di tengah sudut barang handuk di toko pakaian.

Manajemen gerai pakaian tidak sedang bercanda. Kulkas itu menjadi etalase produk The 2Litre Towel, sebuah merek handuk dengan teknologi micro-twist. Penempatan kulkas ditujukan untuk melengkapi bungkus produk berupa botol untuk memberi kesan kualitas produk.

Ide ini terkesan di luar nalar, namun membantu calon konsumen menandai dengan jelas dan menonjol. Cara semacam inilah yang bakal dihadirkan ketika menggunakan konsep content marketing dengan benar. Sebagai awalan, sebuah brand harus menghayati kerangka inovasi berikut:

  • Barang lama, versi baru: Lyft dan Uber.
  • Problem lama, solusi baru: Bumble melawan Tinder.

Membangun Tim Kreatif

rawpixel.com via Freepik

Kreativitas tidak boleh berhenti sebagai jargon, tapi juga harus menjadi napas dalam keseharian. Coba cara berpikir seperti daftar di bawah ini:


Menanamkan Kreativitas

Kita harus percaya bahwa semua orang bisa kreatif. Kabar yang menyebut kita lahir dengan bakat atau kecenderungan optimal otak kanan atau kiri adalah mitos.

Pelajari

Cari sebanyak-banyaknya karya kreatif. Jangan hanya dilihat, tapi pelajari strukturnya.

Praktik

Kreativitas itu seperti menyetir. Sering nyetir bikin jago, lama nggak nyetir bisa menabrak.

Berani Berinovasi

Berpikir kreatif harus berani berkesperimen seluas mungkin. Namun, kita tidak bisa menabrak semaunya. Jangan sampai ide kreatif malah gagal dipahami.

Creative Thinking dan Bisnis

Image: Freepik

Jangan buru-buru menumpahkan ide liar. Tahan diri, pahami masalah dulu dari awal. Ide kreatif hadir sebagai solusi dalam kegiatan pemasaran. Hayati dengan betul jika setiap kegiatan marketing kudu memberi keuntungan untuk brand serta pengguna, tidak boleh salah satu apalagi meniadakan keduanya.

Seliar apapun inovasi kreativitasnya, semua ide kreatif harus taat pada sebuah brief yang berisi masalah dalam bisnis. Sebuah brief harus diatur dalam struktur WHY, WHAT, WHO, HOW, dan WHEN+WHERE. Caranya bagaimana? Cek penjelasan berikut.

WHY

Kenapa masalah ini penting? Dalam menjawab pertanyaan ini, ketahui dulu kondisi pasar, bisnis. Kemudian mulai berpikir kesempatannya apa dan bagaimana mendapatkannya.

Contoh: Untuk menaikkan iklan, kita harus meningkatkan jumlah user di platform.

WHAT

Hasil yang mau dicapai apa dari masalah tersebut? Masalah pasti banyak. Masalah bounce rate turun, viewer YouTube, download aplikasi, macam-macam pokoknya. Tapi dari masalah segambreng, pilih salah satu saja.

Contoh: Download aplikasi.

WHO

Siapa target yang kita sasar? Seperti apa orangnya? Menjawab kedua pertanyaan itu, kita perlu menganalisis persona serta kebutuhannya. Rinci lebih lanjut dengan tahapan user journey agar tahu relasi user dan produk di bagian mana yang perlu solusi kreatif.

Contoh: User perempuan yang sering berkunjung ke platform.

HOW

Memberi solusi yang menguntungkan kedua belah pihak

Contoh: Download aplikasi yang mengerti kebutuhan.

WHEN & WHERE

Gunakan waktu dan tempat yang tepat. Tidak hanya asal menggelegar, tapi tentukan waktu dan jenis media yang tepat.

Contoh: Jangan pakai ads yang mengganggu.


Dari struktur di atas, rangkum dalam satu kalimat yang singkat. Namun hal itu belum mengakhiri proses karena hanya bersifat panduan dan menentukan apa yang mau dibicarakan. Bagian ini mengharuskan kerangka yang lebih terstruktur. Baru bagian implementasinya yang membutuhkan ide liar. Pertanyaan yang harus dijawab di bagian eksekuasi, bagaimana kita membacarakannya?.

Meramu Ide

Kita telah menemukan apa yang mau dibicarakan lewat proses sebelumnya, dan tinggal mengeksekusinya menjadi sebuah konten. Proses perancangan implementasi dari brief memungkinkan kita berkreasi seliar mungkin. Untuk memastikan kreativitas sebuah ide liar muncul, mulai bangun bagan berikut:

Brief berupa apa yang mau dibicarakan terletak di bagian atas sebagai pesan utama. Sebuah pesan utama membutuhkan sebuah cara penyampaian berupa ide kreatif. Bagian ide kreatif inilah kreativitas bisa beratraksi sebebas mungkin. Manfaatkan kebebasan dengan membuat daftar ide sebanyak-banyaknya.

Fase ini kita memulai brainstorm ide yang sekiranya cocok dengan brief sebelumnya. Untuk memastikan kreativitas bisa berpadu dengan disiplin, mari ikuti langkah berikut.

Mengumpulkan Ide

Tapi perlu diingat jika ide yang liar bakal diuji seberapa mudah konten dicerna, termasuk logis tidaknya. Agar ide kreatif yang liar enak untuk dikerjakan, gunakan rumus berikut. Pertama buat tiga kolom berikut yang masing-masing terdiri dari brand identity, persona konsumen, dan ide liar.

Isi masing-masing kolom sebanyak mungkin pilihan seperti berikut:

Untuk kolom brand dan persona konsumen, wajib refleksikan citra brand secara konsisten. Gunakan data untuk menggambarkan seperti apa konsumen yang dihadapi. Baru di bagian ide liar, terbang lah sesuka hati, pun ide yang ditulis begitu absurd.

Bagan ini nantinya akan dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk konsep yang solid.

Menyusun Ide

Kita sudah memiliki 3 kolom dengan isi beragam, namun belum jelas ide kreatif apa yang bakal memberi solusi dari brief. Daftar yang ada di dalam kolom menjadi bekal dalam menentukan ide kreatif.

Dari ketiga hal di atas, gunakan tanda panah untuk menghubungkan satu poin dengan yang lainnya. Cara menghubungkannya seperti sedang menyusun kalimat. Brand adalah pesan utama, lalu pertemukan dengan penerima pesan yakni konsumen.

Lalu bagian ide liar adalah cara brand dan konsumen berkomunikasi. Bayangkan skenario ini adalah perbincangan dua akrab yang saling bertukar tawa, sehingga ide yang muncul juga segar dan ceria.

PRO TIPS

  • Kritisi setiap brief yang datang. Lalu buat daftar rincian masalahnya.
  • Ide kreatif adalah kombinasi brand identity + consumer + idea. Hubungkan ketiga titiknya, tambahkan sebebas mungkin.
  • Ide apapun harus berhadapan dengan ketersediaan sumber daya.

Kuis

Bagaimana mengerecutkan daftar ide yang ada?

Selamat, Anda telah menyelesaikan pelajaran ini
Klik untuk menyelesaikan