Memahami Kebutuhan Pegawai

Melalui kelas ini, kamu diajak untuk:

  • Mengetahui cara kerja manusia dalam mendapat ilmu baru.
  • Berempati terhadap kebutuhan pegawai secara menyeluruh.

Serangkaian pelatihan menjadi sambutan jamak bagi pegawai baru di hari pertamanya. Mulai dari pengenalan tugas pokok, demonstrasi peralatan kerja, hingga budaya perusahaan. Sehari, dua hari, atau seminggu, menjadi durasi yang dirasa cukup untuk pegawai baru dianggap siap menjalani rutinitas.

Apakah onboarding cukup bagi pegawai baru mengawali perjalanan karier di kantor barunya? Oh, tentu tidak.

Pegawai bukan robot yang hanya menjalankan tugas monoton. Ada emosi yang menentukan seberapa fokus mereka bekerja. Belum lagi soal kecakapan fisik yang ikut jadi penentu. Pada akhirnya, perusahaan harus melihat aset SDMnya sebagai manusia yang harus diberdayakan.

Masalah: Tak Cuma Modal Niat Baik

Program pelatihan karyawan pasti ada di setiap perusahaan. Pada tahun 2020, perusahaan menghabiskan 357 Miliar USD untuk program pelatihan internal. Apakah dana jorjoran ini menghasilkan timbal balik yang sepadan?

Kenyataannya, perusahaan di seluruh dunia masih berjibaku mencari pola pelatihan pegawai yang tepat. Perkembangan ini berdasarkan catatan kritis dari survei yang ada. Lihat penjelasannya di bawah.

75% Manajer HRD tidak puas dengan program pelatihan karyawan yang mereka buat.

70% pegawai tak mendapat skill yang dibutuhkan untuk bekerja.

Hanya 12% pegawai yang mendapat ilmu baru dari program pelatihan.

Mulai Dialog

Manajemen perlu mengetahui secara langsung kendala yang dihadapi setiap individu. Untuk menggali informasi, manajemen dapat mewawancarai mereka secara langsung atau via kuisioner. Berikut daftar pertanyaan yang harus dijawab:

  • Bagian manakah yang membuat Anda menyukai pekerjaan?
  • Apa yang ingin mereka capai, baik dalam jangka pendek maupun panjang?
  • Apakah ada masalah lain yang mengganggu pikiran?

Selanjutnya, identifikasi aspirasi dalam dua kelompok besar: Masalah pekerjaan dan masalah pribadi. Porsi masalah pekerjaan tentu mengambil porsi besar. Tapi, aspek pribadi punya kontribusi signifikan terhadap etos kerja karyawan.

Masalah Pekerjaan

Karyawan yang baru masuk mungkin telah memiliki spesifikasi yang dibutuhkan. Tapi pegawai harus ikut berkembang bersama perusahaan. Ketahui lebih lanjut soal cita-cita dalam karier mereka, termasuk pengetahuan teknis apa saja yang mereka ingin pelajari. Lihat penjelasannya di bagan berikut:

Rencana Karier

Apa yang mereka bayangkan dalam setahun, 5 tahun, hingga 10 tahun?

Keterampilan

Dengan rencana karier yang ada, keterampilan apa yang perlu dikembangkan?

Sikap

Bagaimana sikap kerjanya saat ini?

Masalah Hidup

Pegawai mendedikasikan waktunya 7 jam selama 5 hari kerja untuk perusahaan. Sesudahnya waktunya banyak tersedot oleh peran mereka sebagai pasangan, ayah/ibu, anak, tetangga, warga perumahan, anggota komunitas, dan berbagai identitas sosial lainnya. Dinamika kehidupan sehari-hari yang mengambil porsi paling besar ini mau tidak mau ikut menentukan performa kerja.

Perusahaan perlu mengantisipasi timbulnya masalah bawaan pegawai dari luar kantor. Tentu perusahaan tidak punya peran untuk menyelesaikan masalahnya karena tak punya kaitan dalam relasi profesional. Setidaknya kantor menjadi ruang bagi setiap insan untuk tumbuh dengan pengetahuan. Bagaimana konkretnya? Lihat contoh berikut:

Kesehatan Mental

Bagaimana tingkat ketahanan mental masing-masing karyawan?

Literasi Keuangan

Apakah pegawai mampu mengelola pemasukannya dengan cermat?

Kesehatan

Cek masalah kesehatan karyawan beserta kebiasaannya.

Bentuk Kesimpulan dengan Career Development Plan

Selesai menyelami semesta masing-masing karyawan, saatnya membuat dokumen perencanaan. Seluruh catatan dari karyawan kemudian dicocokkan dengan kebutuhan organisasi. Apakah rencana itu mungkin? Konsekuensi apa yang harus disediakan guna memenuhi rencana tersebut?

Untuk merapikannya, buat dokumen Career Development Plan. Isinya terdiri dari rencana karier dan spesifikasi pengetahuan yang dibutuhkan. Buat dokumen ini untuk seluruh tim. Lihat contoh gambar di bawah.

Dokumen Career Development Plan dapat menjadi bahan awal untuk menentukan metode dan materi pembelajaran apa saja yang dibutuhkan dalam organisasi.

Pro Tips

  • Kegagalan program pelatihan berpangkal dari pengabaian kebutuhan karyawan.
  • Lakukan diskusi intens dengan karyawan untuk membentuk career development plan.

Kuis

Kenapa harus memahami masalah pribadi karyawan?

Selamat, Anda telah menyelesaikan pelajaran ini
Klik untuk menyelesaikan